KECIL YANG LAPANG,
Hunian dengan lebar 6 m
merupakan hunian yang kebanyakan dibuat oleh sebagian besar pengembang
perumahan,ini tak lepas dari faktor biaya dan ketersediaan lahan yang semakin
berkurang serta harga tanah yang semakin tinggi. Faktor tersebut juga berimbas
kepada besaran ruang yang makin menyusut, untuk meningkatkan besaran dan jumlah
ruangan perlu dilakukan pengembangan baik secara horizontal ataupun vertikal ,
hal ini tergantung kepada kebutuhan. Berikut ini salah satu rancangan hunian
pengembangan secara vertikal yang awalnya merupakan rumah tinggal type 36/72.
Rancangan rumah tinggal ini
bergaya kombinasi modern & natural,kesan natural diwakilkan dengan material
fasad yang terdiri dari batu bata merah ekspos dan dinding yang diplester aci saja.
Kusen almunium menjadi pilihan guna menghadirkan kesan modern hunian ini.
Bentuk atap yang miring 35o dengan
penutup atap menggunakan genteng. Bagian kanopi carport struktur beton menjadi
pilihan untuk menopang atap transparan yang menggunakan polikarbonat, disisi
taman kanopi dibiarkan terbuka agar sirkulasi udara tetap terjaga dan air hujan
dapat masuk ke dalam taman. agar sirkulasi udara dan penghawaan didalam rumah
terjaga maka dibuat juga bukaan di bagian belakang rumah.
Rumah tinggal ini terdiri
dari dua lantai. Lantai dasar terdiri dari ruang duduk, ruang makan dan dapur
serta satu kamar tidur. Ruang yang tersisa di bawah tangga dimanfaatkan sebagai
kamar mandi.Lantai dua terdapat dua kamar tidur, satu kamar tidur utama dengan
kamar mandi dalam dan satu kamar tidur serta kamar mandi luar. Ruang servis
ditempatkan di bagian belakang lantai dua menghadap taman belakang. Konsep
terbuka diaplikasikan pada lantai dasar, ruang yang satu dengan ruang lainnya hanya
di batas dengan sekat atau furnitur yang mudah dipindahkan, hal ini disesuaikan
dengan tipologi masyarakat indonesia pada umumnya yang memiliki kebiasaan
kumpu-kumpul dan bercengkrama dimana membutuhkan ruang yang cukup luas untuk
mengakomodir kegiatan tersebut.